News  

Ketum RABN, Dengan Adanya Insiden Pada Program MGB, Pemerintah Tetap Fokus Pada Perbaikannya

Ketua Umum RABN Agus Winarno SH

Jakarta-Nusapost. Dengan sejumlah insiden yang terjadi pada program sosial Makan Bergizi Gratis (MBG), yang saat ini maraknya nada sumbang untuk penghentian secara menyeluruh di beberapa wilayah Satuan pelayanan pemenuhan gizi, namun insiden ini diharapkan pemerintah tidak perlu goyah dengan adanya nada sumbang akan tetapi lebih fokus pada perbaikannya.

Karena ini program yang menjadi unggulan pemerintah yang harus tetap berlanjut, dan manfaatnya yang besar sudah di rasakan oleh banyak masyarakat sampai ke pelosok daerah, dengan program MBG ini masyarakat sudah sangat percaya.

Sementara itu menurut, Agus Winarno SH sebagai Ketua Umum Relawan Anak Bangsa ( RABN ) mengatakan, pemerintah harus tetap pada pokok pemikiran awal dalam mencetuskan program MBG. Untuk saat ini harus lebih fokus pada proses perbaikan sebuah program baru

Kita tau ada beberapa insiden di wilayah Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi untuk beberapa daerah, akan tetapi jangan lantas berpikir untuk menghentikan program tersebut yang hanya karena usulan-usulan yang datang dari beberapa orang. Namun seharusnya Pemerintah fokus pada perbaikan, katanya.

Ketika kita melihat secara obyektif program Makan Bergisi Gratis ini sangat besar manfaatnya, dan ini merupakan bentuk kebijakan yang baru saja lahir, baru hitungan bulan, dan program ini dalam rangka mewujudkan indonesia sejahtera.

Yang barang tentu masih membutuhkan waktu dan proses yang panjang mencapai kesempurnaan, namun sudah pasti akan mengalami berbagai tantangan, dan tantangan itu harus kita jadikan sebuah momen pembuktian bahwa pemerintah mampu menyajikan dan memastikan hak masyarakat Indonesia untuk mendapatkan gizi yang layak.

Ia menjelaskan bahwa program MBG harus menjadi program berkelanjutan, banyak edukasi yang harus di sampaikan kepada masyarakat, karena menurutnya, dengan adanya perbaikan pada makanan akan lebih efektif, di banding dengan penghentian program MBG, jelasnya.

Agus Winarno, menambahkan, ada beberapa solusi yang bisa kita lakukan terhadap insiden tersebut, yakni dengan melakukan penanganan dan pengawasan berbasis data, melakukan Pemantauan terhadap distribusi bahan makanan secara transparan, bahkan kalau perlu lakukan pelatihan lagi untuk kepala SPPG, saya sangat yakin dengan langkah-langlah itu akan dapat mencegah insiden ini.

Namun dengan adanya insiden tersebut jangan lalu kita ingin melakukan penghentian program tersebut, karena sangat banyak SPPG yang memiliki standar BGN, dan mampu menyajikan makanan yang bergizi di sukai siswa dan masyarakat.

Perlu kita ketahui bahwa dampak positif program ini sangat besar manfaatnya termasuk penyerapan tenaga kerja, sampai hari sudah puluhan ribu masyarakat yang berpenghasilan menjadi relawan SPPG.

Selaku Ketum RABN Agus Winarno, sangat berharap adanya program strategis ini tetap berjalan dengan lancar dan dengan adanya insiden yang terjadi menjadi bahan evaluasi buat kita semua untuk perbaikan menuju kesempurnaan demi Indonesia yang makmur dan sejahtera, kata Agus Winarno SH.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *